Jumat, 09 November 2012

First Love "Cerpen"


The first love story
Karangan : Ivan Adiana Edhar
Di kutip dari cerita: *****

S
aat ini aku masih berada di bangku SMP. Anak-anak bilang sih aku orangnya pendiam, jutek dan cuek abis. Tapi   Masanya seusiaku mengenal apa itu arti CINTA. Saat itu aku sedang libur sekolah, karena tanggal merah. Saat aku lagi tiduran di kamar, ekh, Handphoneku berbunyi, refleks saja aku langsung mengambilnya, dan ternyata si mimi (samaran) meneleponku.
“assalam’mualaikum”
“wa’alaikum salam, ada apa kamu malem-malem nelepon ?”
“ekh, iya nih.. bisa gak kamu malem ini jalan, Bt nih !”
“hmm, tapi aku lagi gak enak badan nih !”
“ayo dong rendi (samaran), bentar aja deh ?”
Aku pun seperti tak kuasa menolak permintaannya.
“iya deh iya, tapi di mana ketemuannya ?”
“di itu aja... di taman deket kompleks **** aja yah !”
“oh, tunggu di sana yah !”
“ok siip, JPL yah. !! hehehe.. assalam’mikum!”
“waalaikum’ salam”
Padahal  mimi itu cewek yang paling nyebelin banget di kelasku, tapi entah kenapa aku seperti tak kuasa menolak permintaannya, padahal keadaanku sekarang yang sedang tidak fit, aku pun jalan dengannya. Tidak terlalu jauh dari rumahku sekitar 1 km, aku pun datang dengan menggunakan motor favoritku yaitu vespa yang berwarnamerah metalick, langsung ku kebut dengan cepat motorku dan ternyata si mimi sudah menungguku langsung ku menghampirinya. Ternyata dari obrolannya dia sedang di putuskan oleh pacarnya, tapi entah kenapa aku merasa iba terhadapnya. Dan aku pun merasa seperti hanyut dalam tingkahnya.
Hari demi hari aku makin sering kontak dengannya, oh iya guys, aku sampe lupa ngenalin mimi. Dia orangnya lumayan cantik, imut, tinggi sekitar 167 cm dan juga kulitnya putih, tetapi dia di kelas sangatlah menjengkelkan bagiku. Karena sering sekali dia menjahiliku, tapi entah kenapa perasaan benci tersebut kini telah berubah seiring seringnya aku kontak dengannya.
Sampe suatu saat perasaan itu kini seperti meledak. Ingin sekali aku mengutarakannya, saat itu mimi mengajakku ke sebuah mall di daerah cirebon. Tak terasa juga keliling-keliling mall yang melelahkan, akhirnya aku dan mimi pergi ke salah satu fast food di mall tersebut. Aku pun asyik ngobrol ngaler ngidul dengannya, hingga akhirnya aku   pun memberanikan diri untuk mengutarakan semua perasaanku padanya. (meskipun aku sedikit ragu-ragu). Hehehe....
“hmm mi ada yang ingin aku omongin nih !”
“apa ?”(penasaran)
“ssss... kayaknya aku jatuh cinta deh ama kamu” (wajahku langsung memerah)
“hah !?”(seperti tidak percaya)
“iya nih mi, ekhh tapi kamu nggak perlu ngejawab sekarang kok”
“hmm,!@:”
            Setelah itu aku dan mimi langsung pergi pulang di perjalanan kami hampir tidak berkontakkan. Hari berikutnya aku masih terbayang-bayang pada saat aku mengutarakan cinta kepada mimi takut cintaku di tolak olehnya.
            2 hari kemudian tepatnya hari senin seperti biasa aku sekolah dan pada saat jam  istirahat aku pun mampir di perpustakaan. Tetapi apadaya, aku di kagetkan oleh mimi.
“hey!”
“ekhh...”
“kok bengong sih ? nanti kesambet lho !”
“hehehe.. nggak kok gak bengong, ini sih lagi baca-baca..”(berusaha mengelak)
“baca atau baca ? hahaha’..”
“iya deh terserah kamu aja”
“ngomong-ngomong kemana aja nih ? hehehe....”
“gak kemana-kemana kok, stand by terus di rumah”
“o...”
Suasana hening sejenak, sementara aku lagi sibuk nyari buku kimia. Ekhh, si mimi malah nyamperin lagi, dan ngomong.
“hmmm, aku boleh gak jawab pertanyaan kamu waktu di fast food ?”
(langsung berdebar hati ini).
“i... iya boleh”(gugup)
“jangan gugup gitu dong ! hehehe.. nyantai aja kali”
“hahaha.. iya iya, kamu emangnya mau jawab apa ?”
“sebenernya aku juga.... cii... cinta ama kamu ren !”
(gilaa!! Serasa mau copot nih jantung.. hehe..)
“jadi kamu mau jadi pacar aku”
“iya aku mau ren”
Aku langsung kegirangan gak jelas, refleks saja aku langsung memeluknya dan saat aku balikkan badan, ekh ternyata teman-temanku juga sudah tahu mengenai hal ini, dan langsung memberikanku surprise-surprise yang menarik, seperti memberikanku pantun, puisi, bahkan ada yang sedang menyayikan sebuah lagu yang lumayan romantis banget. Ternyata ini semua sudah di rencanakan oleh mimi. Aku pun berterima kasih kepadanya seraya memeluknya kembali.
“thanks yah mi, J
“iya sama-sama ren J
            Tetapi kebahagiaan itu sekarang telah sirna, karena seminggu kemudian usai aku pulang dari palembang aku di telepon oleh ibunya mimi.
“assalam’mualaikum nak ren” (suara sayup)
“Wa’alaikum salam, kenapa bu ? kok kayaknya sedih gitu ?”
“nak, mimi...(seraya air mata pun tak bisa di bendung lagi)”
“kenapa dengan mimi bu !?”(penasaran dan terharu)
“mimi... mimi meninggal dunia nak !!”
“apa!

apakah yang akan terjadi selanjutnya...
bersambung dulu yah kawan...

lihat lagi cerita selanjutnya di